7/04/2008
7/03/2008
Boyongan...
Belum genap 1 bulan umur Ayla, kami harus segera boyongan ke Bekasi. Sampe rumah, ternyata suami dah nyiapin penyambutan u kami. Ruang tamu dihias kayak pesta ulang tahun. Penuh balon2. Sikka seneng banget, Ayla? Tentu dia belum ngerti. ”Makasih pa” mungkin kalo dia dah ngerti, akan mengatakan seperti itu.
Cukur rambut...
Saatnya cukur rambut...mami manggil seorang dukun bayi, katanya biar prosesnya lebih cepat dan rapi. Awalnya aq meragukan, pasti sama aja kayak kita. Ternyata...Subhanalloh...baru beberapa detik Ayla dipegang ma dia, langsung tertidur pulas. Bahkan biarpun badannya ditelungkupkan, untuk mencukur rambut bagian belakang, tetap saja dia asyik bobok. Aq-pun jadi sadar, segala sesuatu kalo diserahkan dengan ahlinya akan lebih memuaskan. Terbukti kan hasilnya? Proses lebih cepat, hasilnya lebih rapi. Plontos banget nih, kayak boboho. Qqqqq......
Aqiqah Ayla
6/13/2008
Her Name is Ayla

Setelah berembug dengan keluarga, akhirnya diputuskan nama anakku “AYLA ZAHARA NIBRAS” yang artinya Sinar Rembulan, yang bercahaya, dan menjadi penerang bagi alam semesta. Nama yang cantik bukan? Aq berharap anakku kelak akan berkilau, bersinar, dan menyita perhatian dunia dengan prestasinya. Mungkin harapanku begitu muluk, tapi kalau Alloh berkehendak, siapa yang akan sanggup menghalangi?
3/25/2008
Lahirnya sang bidadari : 15 Januari 2007
Walaupun sudah pengalaman sebelumnya, tetapi menjelang persalinan aq masih tetap merasa takut & kuatir. Takut bayiku kenapa2. Terus dzikir dan do'a.
Seperti waktu melahirkan pertama, yg kedua ini juga aq pingin lairan di Kendal, dengan dokter yang sama. Tanggal 12 Januari 2007 kami boyongan ke Kendal, karena 14 Januari prediksi kelahiran (TPL). Mepet memang, karena aq gak kepingin kejadian dulu terulang. Aq harus stay 1 bulan di Kendal sampai kelahiran Sikka. Kami mampir Pemalang, karena kakak sepupuku (kak apung) menikah dengan orang Pemalang. Sempet ikut proses akad nikah mpe kelar. Tetapi gak ikut resepsinya, tgl 13 Januari. Kupikir terlalu mepet ma TPL. Takut aq kecapekan/tiba2 kontra
ksi. Nyampe Kendal Jum'at sore. Sabtu paginya kontrol ke dr. Bambang, minta saran agar kelahiran bayi ini tidak mundur 2 minggu seperti waktu Sikka dulu. Kuatir jg klo gak lair2, sementara jatah cuti kantorku semakin berkurang. Dokter memberiku obat & vitamin. Mungkin perangsang u kontraksi. Suami juga dah deg2an, karena minggu malam harus balik kantor, senin pagi kan mesti ngantor. Minggu sore mulai terasa mules sedikit, suami dah minta ijin u ngambil cuti saja. Takut bayinya mo lair. Waktu Sikka lair, dia kan gak bisa nemenin. Dia merasa bersalah dan gak ingin kejadian itu terulang untuk kedua kalinya. "ditunggu aja sampe tar malem" kataku. Anehnya, mules yang aq rasa masih sama. klo kontraksi kan harusnya semakin lama semakin cepat. Tapi ini gak, aq mulai menyangsikan klo ini kontraksi semu. Malemnya, calon suami adekku (fis) dan kakaknya dateng. Mungkin silaturrahmi, sekalian membahas rencana pernikahan adekku. Gak enak juga nih, klo aq tar mules padahal ada tamu & sedang membahas masalah penting. Akhirnya aq minta suami nganter ke dokter aja, mungkin klo di sana lebih tenang dan fokus. karena sewaktu2 butuh penanganan akan lebih cepat.
Ternyata baru pembukaan 1/2 cm. Karena dah ada kontraksi, suami memutuskan u gak balik jakarta dulu. Sampe malam, ternyata bukaan gak maju2. aq minta diinduksi aja. tapi dokter menyarankan induksi dilakukan besok pagi saja. Aq memilih menginap di klinik dr. Bambang. Ya udah, terpaksa aq semalaman gak bisa tidur nyenyak. Karena mules masih terus terasa.
Habis subuh, baru induksi dilakukan. Masya Alloh, sakit banget. berjam2 aq harus menahan sakit luar biasa. "masih lama, bisa 3 jam" kata dokter. wah, hampir putus asa aq membayangkan harus menahan sakit selama itu. Setelah 2 jam aq dah gak kuat lg. Baru dokter dan suster sigap menyiapkan segala sesuatu. Suami dan orang tuaku disuruh menunggu di luar. Setelah melalui perjuangan yang cukup melelahkan, Alhamdulillah anakku lahir. "bayinya perempuan, cantik" kata suster, yang tak lain adalah istri dr. Bambang. Berat 2,9 kg, panjang 50 cm. Memang lebih kecil dari Sikka. Pas USG pada usia janin 7 bulan, dr. Murni di RS. Anna Pekayon dah wanti2 klo aq harus menambah berusaha keras, berat janin masih kecil. Pontang-panting aq berusaha. Untung dr. Yenny Julizir, dokter kandungan yang lain menenangkan dan memberiku support.
Alhamdulillah, aq menangis haru...
Langganan:
Postingan (Atom)